Sabtu, 15 November 2008

Sistem dan Pembangunan Jaringan Drainase Di Lahan Gambut

Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini tidak selalu di arahkan pada sektor industri tetapi dapat juga di arahkan pada sektor-sektor yang lain tak terkecuali sektor perkebunan terutama perkebunan kelapa sawit. Manajemen perkebunan kelapa sawit mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dengan beraneka ragam permasalahan dan kondisi, sebab itu dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit perencanaan manajemen harus benar-benar baik dan tepat sasaran.
Perkebunan kelapa sawit belakangan ini sudah sangat meluas, sedangkan keberadaan lahan-lahan subur sudah semakin terbatas. Untuk itu penggunaaan lahan-lahan marjinal dengan beberapa faktor pembatas sudah mulai dipertimbangkan salah satunya penggunaan lahan gambut.
Pembukaan lahan dan pengolahan kelapa sawit dan pengolahan kelapa sawit di lahan gambut memerlukan perencanaan yang matang salah satunya pembangunan jaringan drainase. Hal ini penting untuk diperhatikan pada pembukaan pada pembukaan dan pengolahan lahan gambut dikarenakan untuk menjaga struktur tanah dan mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah di lahan.
Mengingat fungsi dan peranan drainase yang begitu besar dan penting maka pembangunan sistem pembangunan jaringan drainase harus benar-benar akurat dan tepat. Pembangunan jaringan drainase hendaknya sesuai dengan perencanaan alat berat, waktu pelaksanaan sehingga pembukaan lahan gambut dapat sesuai dengan target.
Pembangunan perkebunan kelapa sawit dalam hal pembukaan lahan sangat berkaitan erat dengan sistem jaringan drainase terutama untuk daerah lahan gambut. Drainase dibuat untuk membuang air guna untuk mempermudah pengerjaan pembukaan lahan. Ada pun kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan pembangunan sistem jaringan drainase di lahan gambut yaitu:
A. Waktu Pelaksanaan Pembuatan Sistem Jaringan Drainase di Lahan Gambut
Dalam kegiatan pembangunan sistem jaringan drainase, waktu pelaksanaan pembuatan parit berbeda hal ini dikarenakan tipe dan kegunaan parit tersebut. Adapun waktu pelaksaanaan pembangunan sistem jaringan drainase berdasarkan tipe dan kegunaannya di lahan gambut di Tepian Estate yaitu :

1. Parit Primer (Main Drains)/Drainase Pembuangan
Pembuatan parit primer pada tanah pembukaan baru harus dilakukan sebelum penanaman bibit atau pemancangan, bila mana keadaan air dalam areal tersebut dilakukan sesudah pemancangan pokok agar tidak banyak pokok per Ha berkurang karena pembuatan parit baru, terkecuali bila dianggap terpaksa.Hal ini adalah untuk menjamin kelancaran aliran air dari parit primer ke outlet. Besar kecilnya ukuran parit primer bergantung pada banyaknya air yang perlu ditampung. Tanah hasil galian dibuang ke kanan-kiri parit untuk pembuatan bentengan dan jalan dengan lebar 2 – 3 m.

2. Parit Sekunder (Medium Drains)/Drainase Pengumpul
Pembuatan parit sekunder dilakukan setelah selesai pemancangan. Parit sekunder harus sejajar satu sama lainnya. Penggalian parit dimulai dari tepi parit primer dengan dasar yang sama dengan parit primer menuju kehulu diatur sedemikian rupa sehingga senantiasa timbang air.

3. Parit Tertier (Small Drains)/Drainase Lapangan.
Parit tertier adalah cabang dari parit sekunder yang ukurannya selebar 1 meter. Parit ini dibuat diareal rendahan dan dilakukan setelah pemancangan tanaman. Dianjurkan pada tahap awal dibuat dengan perbandingan 1 : 8, artinya setiap 8 baris tanaman dibuat 1 parit tertier. Untuk selanjutnya apabila diperlukan dapat dibuat 1 : 4 seterusnya.

Dalam Pelaksanaan pembuatan jaringan drainase lahan gambut alat yang di gunakan adalah Excavator bucket. Prestasi kerja yang dihasilkan Excavator bucket dalam membuat parit, baik parit ukuran 4 atau 2 adalah 350 m/hari. Adapun biaya yang dikeluarkan (cost) untuk pembuatan parit yakni Rp. 27.000,-/m untuk ukuran parit 4 dan Rp. 17.000,-/m untuk ukuran parit 2.
Pengawasan terhadap hasil pekerjaan kontraktor juga perlu diperhatikan, hal ini untuk menjaga kualitas hasil kerja yang ingin di capai. Seringkali kontraktor bekerja dengan sembarang sehingga pembuatan saluran drainase seringkali tidak lurus dan tidak sesuai dengan ukuran. Dengan adanya pengawasan, setidaknya kontraktor dapat bekerja sesuai dengan apa yang telah ditargetkan.

B. Sistem Jaringan Drainase di Lahan Gambut
Sistem jaringan drainase di lahan gambut berbeda dengan sistem jaringan drainase di lahan mineral, hal ini di karenakan dengan adanya perbedaan struktur tanah di lahan mineral dan lahan gambut. Adapun tipe saluran drainase berdasarkan fungsi dan ukurannya di lahan gambut adalah :
- Drainase Utama (Main Drain) Parit Primer berfungsi sebagai parit penampungan dari parit-parit sekunder dan mengalirkannya ke alur / outlet. Ukuran 4 m x 4 m dengan dasar 2 – 3 m. Parit primer merupakan parit utama yang letak paritnya sejajar dengan main road.
- Parit Sekunder adalah parit yang langsung menampung air dari permukaan lapangan terutama bagian-bagian yang rendah dan mengalirkannya ke parit primer. Ukuran 2 m x 2 m dengan dasar 1,5-2 m. Parit sekunder di buat sejajar dengan collection road.
- Parit tertier adalah parit cabang yang dibuat untuk mambantu mengalirkan air pada tanah rendahan / gambut ke parit sekunder. Ukuran 1 m x 1 m dengan dasar 1 m. Parit tertier di buat dalam sub blok lahan dan sejajar dengan baris tanaman kelapa sawit. Pada lahan gambut parit tertier di tepien estate di buat dengan perbandingan 4 baris tanaman kelapa sawit 1 parit tertier.

Tetapi dalam sistem jaringan drainase ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam hubungannya untuk menjaga/mempertahankan struktur tanah. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan air yang perlu dipertahankan di dalam areal lahan perkebunan. Untuk menjaga/mempertahankan debit air maka di saluran drainase di buat water gate dan stop bunch.
Tujuan pembuatan water gate adalah untuk menahan air pada saat musim kemarau agar tidak terjadi kekeringan dimana air dipertahankan setinggi ± 50 cm dari permukaan tanah. Water gate dibuat pada ujung saluran sekunder kearah primer atau out let pembuangan air. Stop bunch di buat di saluran tertier dan biasanya di buat di ujung pembuangan ke parit sekunder. Fungsinya menahan air di dalam sub blok guna mempertahankan dan menjaga permukaan/struktur tanah.

C. Kegiatan Perawatan Saluran Drainase
Perawatan saluran drainase di lahan gambut sangat perlu dilakukan karena parit sering tertimbun oleh longsoran tanah. Di tepian estate perawatan saluran drainase di lakukan dengan pencucian parit. Pencucian parit dilakukan berdasarkan kebutuhan, apabila parit telah banyak tertimbun oleh longsoran tanah maka pencucian parit perlu dilakukan segera. Pencucian parit primer dan sekunder di lakukan dengan menggunakan excavator, sedangkan parit tertier dilakukan dengan manual.
Pencucian/pendalaman parit harus dimulai dari parit outlet yang berbatasan dengan alur pembuangan keluar kebun dan menuju ke parit didalam areal perkebunan. Waktu yang tepat untuk melakukan pencucian/pendalaman air parit adalah pada musim panas / kemarau.
Pemeliharaan parit disini cukup dilakukan dengan pengorekan tanah dan lumpur sampai pada dasar tanah yang keras. Tanah dan lumpur harus dibuang keluar sepanjang kanan kiri parit. Rumput-rumput di tebing kanan kiri parit harus tetap dipelihara sebagai pencegah erosi.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

kami JUAL excavator kebun, jual excavator swamp / rawa-rawa untuk kebun sawit lahan gambut, jual excavator amphibi dengan pontoon undercarriage yang berguna untuk menjadikan excavator biasa menjadi excavator amphibi atau swamp excavator atau excavator rawa-rawa, floating excavator. Swamp backhoe cocok untuk pengerukan kebun sawit lahan gambut, empang, tambak, danau, sungai, pantai.

Swamp backhoe atau Excavator amphibi merupakan excavator terapung di air maupun lumpur atau lahan gambut serta rawa-rawa.

Silahkan hubungi :
Email : info@swampbackhoe.com
HP: 081241346651 atau 081241888131 atau 085255816221
PIN BB : 275EA90D